Jumat Berbagi Hingga Pinggiran Kota. Ketua AMPI Samarinda : Belajar Peduli & Ikhlas

AKSI simpatik disimpang jalan utama? Sudah biasa. Bagi sembako bagi warga kurang beruntung di perkotaan? Biasa juga. Aksi simpatik tak biasa dilakukan oleh AMPI Samarinda. Lewat aksi regular Jumat Berbagi, organisasi ini tak hanya menjadwalkan pembagian sembako rutin, sasarannyapun tersusun rapi. Tepat sasaran. Jumat (8/10) sore kemarin, menjadi sesi ke 3 mereka untuk sasaran guru ngaji dibeberapa titik sekitar kota Samarinda.

Sebelumnya, fakir miskin dilingkungan anggota AMPI, warga pelaku isoman, anak yatim piatu utamanya dari keluarga korban COVID dan korban bencana banjir, bergantian jadi sasaran bantuan mereka.

Areanya di Palaran Samarinda Seberang. Salah satunya menuju kediaman guru ngaji Jl. Irigasi  yang sudah didata sebelumnya. Butuh perjuangan karena kendaraan tim tak bisa masuk. Melewati jalur yang hanya bisa dilewati berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh. Hampir semuanya jalan setapak tanah. Sesekali masih tersisa becek dan lumpur bekas hujan beberapa waktu lalu.

“Kami memahami di kondisi sulit begini, bantuan sangat dibutuhkan. Utamanya bagi mereka yang memang membutuhkan. Di AMPI kami tak sekadar membantu tapi kami pastikan bantuan itu tepat sasaran bukan sekadar terdistribusi, ucap Ketua AMPI Samarinda Arie Wibowo.

Bagi timnya, tak masalah harus rela ‘ngelurug’ hingga ke pelosok menyambangi para guru ngaji penerima bantuan itu setiap minggu. “Berbagi dan membantu itu harus ikhlas. Jangan diukur lelahnya. Kita yang membagikan bantuan, capeknya cuma sekali. Bayangkan bagaimana mereka yang kami datangi harus berhadapan dengan kondisi jarak itu setiap hari,” beber Ari.  

Dibawah koordinasinya, AMPI Samarinda bergerak cepat. Pasca Pleno perdana kepemimpinannya 11 September lalu, masing-masing divisi memaksimalkan potensi anggotanya. Program kerja nyata disusun, tak sekadar perencanannya, program itu wajib dijalankan.

Terdekat, AMPI bertekad mengembangkan kemandirian dengan memanfaatkan koneksi dan kemampuan anggota. Muaranya lini usaha AMPI eksis dan bergerak mendukung roda organisasi.

“Potensi anggota AMPI itu banyak. Mulai yang menguasai bisnis kecil, menengah hingga bisnis skala besar. Potensi kolaborasi itulah yang kita manfaatkan,” tambahnya.

Keseriusan itu terlihat pada program Jumat berbagi itu. Setiap jumat berdasarakan perencanaan mingguan sebelumnya. Para penerima dan jumlah sumbangan sudah ditetapkan. Semuanya dikerjakan mandiri dan atas biaya yang juga mandiri.

“Biayanya mandiri selain itu usaha semua anggota menghimpun jenis bantuan juga punya peran besar. Apapun jenisnya bantuan itu kami himpun, data dan pilah untuk selanjutnya didistribusikan,” tuturnya.  (red)